Mengatur Uang untuk jadi Lebih Baik
Kata 'revolusi mental' bukanlah kata yang asing di telinga kita. Kata ini semakin populer sejak era Presiden Joko Widodo atau yang dikenal dengan Jokowi. Revolusi mental dapat diterapkan ke berbagai aspek. Kali ini saya akan membahas tentang revolusi mental dalam aspek keuangan.
Banyak revolusi keuangan yang telah dilakukan oleh pemerintah. Beberapa diantaranya adalah pemberantasan ilegal fishing, pembangunan tol trans Jawa, trans Kalimantan dan trans Sumatera. Revolusi mental bukan hanya terjadi dalam ekonomi makro, tetapi juga dalam kehidupan keuangan pribadi kita.
Saya akan jelaskan mengenai revolusi mental dalam keuangan pribadi. Mengelola keuangan adalah salah satu contohnya. Kita harus dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Selalu prioritaskan pemenuhan kebutuhan. Apabila kebutuhan telah terpenuhi, kita boleh memenuhi keinginan. Boleh artinya boleh dipenuhi tetapi tidak dipenuhi juga tidak apa-apa.
Jangan sampai kebutuhan kita tidak dipenuhi karena kita terlalu mementingkan keinginan. Contoh Desy membeli banyak pakaian karena melihat banyak diskon, padahal pakaian Desy masih bagus-bagus. Karena perilaku boros tersebut, baru tanggal 20, Desy sudah tidak Desy tidak membeli pakaian, uangnya akan cukup untuk sekedar memberi makan punya uang untuk membeli makanan. Akhirnya Desy berhutang. Sebenarnya apabila sampai ia menerima gaji selanjutnya.
Selain itu, kita harus tahu tujuan dari kita memiliki uang, seperti: kebahagian, kenyaman dan keamanan. Jangan sampai kita terlalu sibuk mencari uang sampai tak bisa menikmatinya dan akhirnya yang menikmati adalah orang lain. Semoga sharing singkat tentang revolusi mental keuangan ini dapat bermanfaat. Salam sukses!
Comments
Post a Comment