Gas Bumi Murah, Aman, dan Nyaman

Pemerintah dan PGN terus mengkampanyekan penggunaan gas bumi murah untuk rumah tangga. Saat ini hampir semua rumah tangga di Indonesia menggunakan elpiji, hal ini membuat impor elpiji terus meningkat dan memberatkan pemerintah. Dikarenakan cadangan minyak di Indonesia menipis, untuk memenuhi kebutuhan minyak masyarakat pemerintah harus impor dan mengeluarkan biaya hingga triliunan rupiah per hari. Dilain pihak kandungan gas bumi di Indonesia berlimpah dan disebut-sebut masih cukup untuk digunakan hingga 150 tahun ke depan. Oleh karena itu saat ini pemerintah terus berusaha mengalihkan pengguna elpiji ke gas bumi.

PGN sebagai perusahaan yang mewadahi program ini mempunyai target 1.685 KM sambungan gas baru dalam tiga tahun ini. Program yang sudah dimulai sejak awal tahun ini telah berhasil memasang 10.000 saluran gas rumah tangga yang tersebar di berbagai daerah seperti Medan, Surabaya, Jabodetabek, Palembang dan lain sebagainya. Sebagai contoh Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur yang telah menjadi pelanggan gas bumi PGN dan diresmikan oleh menteri BUMN Dahlan Iskan

Namun untuk saat ini biaya pemasangan gas bumi langsung ke rumah tergolong masih mahal. Calon pelanggan dibebankan biaya instalasi yang berkisar diharga Rp 4 juta. Biaya ini digunakan untuk biaya infrastruktur dari depan pagar rumah hingga dapur. “Memang gas bumi murah, tapi yang jadi masalah, mau pasang gas bumi harus sediakan uang Rp 4 juta dulu di muka, itu untuk biaya pemasangan pipa, biaya orang yang memasang, karena itu gas bukan air jadi harus orang yang profesional, pakai peralatan modern," kata Direktur Gas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Oleh karena itu pemerintah meminta PGN bekerja sama dengan perbankan agar biaya tersebut dapat dicicil, dan penghematannya dapat digunakan untuk mencicil bank. Dengan begitu banyak upaya dari pemerintah, sebenarnya apa saja keuntungan masyarakat memakai gas bumi?

Penggunaan gas bumi di rumah tangga disebut jauh lebih hemat dibandingkan elpiji 3 Kg. Dalam sebulan, pengguna gas bumi PGN rata rata membayar Rp 30.000 hingga Rp 40.000. Jumlah ini memang lebih murah dibandingkan elpiji 12 Kg maupun elpiji 3 Kg yang bisa beli dua kali sebulan.
Menurut keterangan dari Dewi, salah satu pengguna gas bumi di Kelurahan Malaka Jaya. Ia mengatakan menggunakan gas bumi sangat hemat. Dia tidak lagi memikirkan untuk membeli gas tabung jika habis. "Murah mas, saya paling mahal bayar Rp 40.000 sebulan itu waktu ramadhan. Bahkan sekarang anak saya mandi air hangat terus dan rebus air," ucap Dewi.

Namun demikian, harga gas PGN ini terlalu murah. Dikhawatirkan karena murahnya gas alam tersebut nantinya akan membuat PGN merugi. PGN secepatnya harus mengatur harga gas baru dan dibicarakan bersama pemerintahan dan DPR. Rakyat untung perusahaan tidak boleh rugi, tidak untung tidak apa-apa.

Gas alam diklaim lebih aman 
Dalam kesehariannya kita beberapa kali mendengar berita meledaknya tabung elpiji 3 Kg karena terjadi kebocoran. Tidak jarang ledakan tersebut menimbulkan korban jiwa. Disinilah keunggulan gas bumi, gas bumi yang dipasang langsung ke rumah warga diklaim sangat aman.
"Semenjak kita beroperasi dan menyalurkan belum ada laporan kecelakaan rumah tangga," ucap Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso. Perkataan Hendi juga dibenarkan ibu-ibu yang berada di Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Menurut ibu-ibu tersebut, selama mereka menggunakan gas alam belum ada bencana ledakan atau semacamnya. Bukan hanya itu, gas alam dari PGN diklaim juga tidak pernah bermasalah atau mati. "Pernah gangguan sebentar ketika waktu lebaran. Itu sebentar doang. Mungkin karena banyak yang pakai," ucap Dewi yang sudah berlangganan gas alam PGN selama 6 tahun.


Gas alam lebih nyaman dan modern
Penggunaan gas alam adalah langkah awal agar Indonesia menjadi negara modern. Di negara modern saat ini sudah tidak lagi menggunakan elpiji tabung, namun menggunakan gas yang telah terhubung langsung ke rumah. Di Negara modern tidak perlu menenteng-nenteng tabung gas. Kelurahan Malaka Jaya sudah merintis nanti jadi kampung modern.

Selain itu, negara modern juga telah menyiapkan kabel tv berbayar dan kabel internet di rumah. Saat membangun perumahan, apartemen di negara modern sudah harus tersedia gas, internet, tv berbayar. Sehingga penghuni sudah dipersiapkan segala kebutuhannya dan dapat tinggal dengan nyaman.
Selain memberikan keuntungan kepada masyarakat, penggunaan gas bumi juga meringankan pemerintah. Program PGN ini akan menghemat uang negara hingga triliunan rupiah. Penghematan ini terjadi karena banyak pengguna elpiji 3 Kg atau pengguna minyak yang beralih ke gas alam. Anggaran subsidi untuk elpiji 3 Kg dan minyak akan berkurang seiring berkurangnya konsumsi masyarakat.

Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan penggunaan gas alam ini akan memperkuat ketahanan energi nasional. Pasalnya cadangan gas Indonesia saat ini masih cukup hingga 150 tahun ke depan. Di saat cadangan minyak dunia menipis, gas alam bisa menjadi alternatif energi lainnya. "Ini memperkuat ketahanan energi nasional. Lebih aman, murah dan nyaman," ucap Hendi.
Sekarang ini sudah waktunya bangsa Indonesia mengandalkan gas daripada minyak mentah yang sudah hampir habis dan masih impor. Selama ini pemanfaatan gas alam untuk sumber energi masih kurang. Padahal gas ini adalah sumber daya alam Indonesia yang harus bermanfaat untuk masyarakat. Penghematannya bisa triliunan rupiah kita manfaatkan gas dan kurangi impor.



Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi.

Comments

Popular posts from this blog

The Day After Tomorrow dan Pemanasan Global

PGN Terus Sebarkan Energi Baik Gas Bumi ke Penjuru Tanah Air

Target 34.000 Pelanggan PGN Baru di Jatim