Gas Bumi Murah, Aman, dan Nyaman
Pemerintah dan PGN terus mengkampanyekan penggunaan gas bumi murah untuk rumah tangga. Saat ini hampir semua rumah tangga di Indonesia
menggunakan elpiji, hal ini membuat impor elpiji terus meningkat dan
memberatkan pemerintah. Dikarenakan cadangan minyak di Indonesia menipis, untuk
memenuhi kebutuhan minyak masyarakat pemerintah harus impor dan mengeluarkan
biaya hingga triliunan rupiah per hari. Dilain pihak kandungan gas bumi di
Indonesia berlimpah dan disebut-sebut masih cukup untuk digunakan hingga 150
tahun ke depan. Oleh karena itu saat ini pemerintah terus berusaha mengalihkan
pengguna elpiji ke gas bumi.
Namun untuk saat ini biaya pemasangan gas bumi langsung ke
rumah tergolong masih mahal. Calon pelanggan dibebankan biaya instalasi yang
berkisar diharga Rp 4 juta. Biaya ini digunakan untuk biaya infrastruktur dari
depan pagar rumah hingga dapur. “Memang gas bumi murah, tapi yang jadi masalah,
mau pasang gas bumi harus sediakan uang Rp 4 juta dulu di muka, itu untuk biaya
pemasangan pipa, biaya orang yang memasang, karena itu gas bukan air jadi harus
orang yang profesional, pakai peralatan modern," kata Direktur Gas Badan
Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Oleh karena itu pemerintah meminta PGN bekerja sama dengan
perbankan agar biaya tersebut dapat dicicil, dan penghematannya dapat digunakan
untuk mencicil bank. Dengan begitu banyak upaya dari pemerintah, sebenarnya apa
saja keuntungan masyarakat memakai gas bumi?
Penggunaan gas bumi di rumah tangga disebut jauh lebih hemat
dibandingkan elpiji 3 Kg. Dalam sebulan, pengguna gas bumi PGN rata rata
membayar Rp 30.000 hingga Rp 40.000. Jumlah ini memang lebih murah dibandingkan
elpiji 12 Kg maupun elpiji 3 Kg yang bisa beli dua kali sebulan.
Menurut keterangan dari Dewi, salah satu pengguna gas bumi
di Kelurahan Malaka Jaya. Ia mengatakan menggunakan gas bumi sangat hemat. Dia
tidak lagi memikirkan untuk membeli gas tabung jika habis. "Murah mas,
saya paling mahal bayar Rp 40.000 sebulan itu waktu ramadhan. Bahkan sekarang
anak saya mandi air hangat terus dan rebus air," ucap Dewi.
Namun demikian, harga gas PGN ini terlalu murah.
Dikhawatirkan karena murahnya gas alam tersebut nantinya akan membuat PGN
merugi. PGN secepatnya harus mengatur harga gas baru dan dibicarakan bersama
pemerintahan dan DPR. Rakyat untung perusahaan tidak boleh rugi, tidak untung
tidak apa-apa.
Gas alam diklaim
lebih aman
Dalam kesehariannya kita beberapa kali mendengar berita
meledaknya tabung elpiji 3 Kg karena terjadi kebocoran. Tidak jarang ledakan
tersebut menimbulkan korban jiwa. Disinilah keunggulan gas bumi, gas bumi yang
dipasang langsung ke rumah warga diklaim sangat aman.
"Semenjak kita beroperasi dan menyalurkan belum ada
laporan kecelakaan rumah tangga," ucap Direktur Utama PGN, Hendi Prio
Santoso. Perkataan Hendi juga dibenarkan ibu-ibu yang berada di Kelurahan
Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Menurut ibu-ibu tersebut,
selama mereka menggunakan gas alam belum ada bencana ledakan atau semacamnya.
Bukan hanya itu, gas alam dari PGN diklaim juga tidak pernah bermasalah atau
mati. "Pernah gangguan sebentar ketika waktu lebaran. Itu sebentar doang.
Mungkin karena banyak yang pakai," ucap Dewi yang sudah berlangganan gas
alam PGN selama 6 tahun.
Gas alam lebih nyaman
dan modern
Penggunaan gas alam adalah langkah awal agar Indonesia
menjadi negara modern. Di negara modern saat ini sudah tidak lagi menggunakan
elpiji tabung, namun menggunakan gas yang telah terhubung langsung ke rumah. Di
Negara modern tidak perlu menenteng-nenteng tabung gas. Kelurahan Malaka Jaya
sudah merintis nanti jadi kampung modern.
Selain itu, negara modern juga telah menyiapkan kabel tv
berbayar dan kabel internet di rumah. Saat membangun perumahan, apartemen di
negara modern sudah harus tersedia gas, internet, tv berbayar. Sehingga
penghuni sudah dipersiapkan segala kebutuhannya dan dapat tinggal dengan
nyaman.
Selain memberikan keuntungan kepada masyarakat, penggunaan
gas bumi juga meringankan pemerintah. Program PGN ini akan menghemat uang
negara hingga triliunan rupiah. Penghematan ini terjadi karena banyak pengguna
elpiji 3 Kg atau pengguna minyak yang beralih ke gas alam. Anggaran subsidi
untuk elpiji 3 Kg dan minyak akan berkurang seiring berkurangnya konsumsi
masyarakat.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan penggunaan
gas alam ini akan memperkuat ketahanan energi nasional. Pasalnya cadangan gas
Indonesia saat ini masih cukup hingga 150 tahun ke depan. Di saat cadangan
minyak dunia menipis, gas alam bisa menjadi alternatif energi lainnya.
"Ini memperkuat ketahanan energi nasional. Lebih aman, murah dan
nyaman," ucap Hendi.
Sekarang ini sudah waktunya bangsa Indonesia mengandalkan
gas daripada minyak mentah yang sudah hampir habis dan masih impor. Selama ini
pemanfaatan gas alam untuk sumber energi masih kurang. Padahal gas ini adalah
sumber daya alam Indonesia yang harus bermanfaat untuk masyarakat.
Penghematannya bisa triliunan rupiah kita manfaatkan gas dan kurangi impor.
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi.
Comments
Post a Comment