Kisah Bank Mandiri Mengumpulkan 1000 Triliun
Di postingan terakhir kita telah
membahas tentang cita-cita kita andai memiliki uang sebanyak 1000 Triliun. Nah
di kesempata kali ini kita akan membahas mengenai Bank Mandiri yang menjadi
bank pertama di Indonesia dengan total aset sebesar 1000 Triliun Rupiah.
Pasca penggabungan, Bank Mandiri
mengalami berbagai proses panjang dalam penyesuaian budaya maupun teknologi.
Bahkan, pengurangan pegawai sebanyak 8.980 orang dan kantor cabang sebanyak 194
unit, juga dilakukan guna menciptakan konsolidasi baru. Dengan 5 hingga 7 tahun
penyesuaian Bank Mandiri berhasil survive
dan terus mengembangkan bisnisnya, terus memperluas jaringan dan membangun
cabang di berbagai wilayah. Hingga saat ini setelah hampir 20 tahun beroperasi, aset Bank Mandiri mencapai 1000 Triliun. Bank Mandiri telah menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank Mandiri
juga menjadi tolak ukur dan panutan bagi bank-bank lainnya.
Kembali membahas mengenai Aset Mandiri 1000 T, capaian ini merupakan salah satu target yang di tetapkan Bank Mandiri
pada tahun 2015. Dimana pada akhir 2015, total aset konsolidasi Bank Mandiri
baru mencapai Rp. 910 Triliun. Sontak target yang telah ditetapkan terlihat
mustahil dicapai dalam waktu satu tahun, tak sedikit pihak yang mencemooh dan
menertawakan ambisi Bank Mandiri tersebut. Namun berkat usaha dan kerja keras
seluruh karyawan Bank Mandiri, mimpi mereka pun terwujud. kontribusi terbesar
peningkatan aset konsolidasi tersebut adalah berasal dari bisnis bank sendiri, dimana
pada 2016 pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai 19 % khususnya di sektor
korporasi dan infrastruktur.
Sebagai informasi, Dari jumlah
keseluruhan penyaluran kredit pada tahun 2016, porsi penyaluran kredit
infrastuktur mencapai Rp 70,2 triliun. Penyaluran kredit untuk proyek jalan tol
tumbuh 57,6 persen menjadi Rp 8,6 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit
untuk proyek migas tumbuh 36 persen menjadi Rp 12,2 triliun. Adapun pertumbuhan
kredit untuk proyek listrik mengalami peningkatan 105 persen menjadi Rp 22,6
triliun. Penyaluran kredit untuk proyek transportasi mengalami pertumbuhan 13,2
persen menjadi Rp 18,7 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit untuk proyek
telekomunikasi tumbuh 12,2 persen menjadi Rp 7,5 triliun.
Meskipun posisi kinerja aset Bank
Mandiri di depan perbankan lain di Tanah Air, namun masih kalah dari total aset
perbankan di ASEAN. Dibandingkan dengan bank-bank di ASEAN Bank Mandiri masih
tertinggal cukup jauh karena posisinya masih di peringkat 10 atau 11. Dimana
yang menduduki peringkat pertama adalah Bank DBS. Maka dari itu pencapaian ini
tak lantas membuat Bank Mandiri berhenti, perusahaan berharap nilai aset ini
semakin membumbung di 2017. Targetnya mengalami pertumbuhan 15 % untuk tahun
depan. Namun tetap saja Rp. 1000 Triliun ini juga sudah merupakan prestasi
membanggakan.
Comments
Post a Comment