Kisah Bank Mandiri Mengumpulkan 1000 Triliun

Di postingan terakhir kita telah membahas tentang cita-cita kita andai memiliki uang sebanyak 1000 Triliun. Nah di kesempata kali ini kita akan membahas mengenai Bank Mandiri yang menjadi bank pertama di Indonesia dengan total aset sebesar 1000 Triliun Rupiah.


Prestasi yang sangat mengagumkan telah dicapai oleh Bank Mandiri dengan membukukan total aset konsolidasi per Desember 2016 menembus angka Rp 1.000 triliun. Bank Mandiri tergolong sebagai bank yang cukup muda. Di dirikan pada 2 Oktober 1998, Bank Mandiri merupakan hasil penggabungan atas 4 bank pemerintah. Alhasil Bank Mandiri otomatis menjadi BUMN dan memiliki aset, pinjaman, serta deposit terbesar di Indonesia. Empat bank bergabung, yakni Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).


Pasca penggabungan, Bank Mandiri mengalami berbagai proses panjang dalam penyesuaian budaya maupun teknologi. Bahkan, pengurangan pegawai sebanyak 8.980 orang dan kantor cabang sebanyak 194 unit, juga dilakukan guna menciptakan konsolidasi baru. Dengan 5 hingga 7 tahun penyesuaian Bank Mandiri berhasil survive dan terus mengembangkan bisnisnya, terus memperluas jaringan dan membangun cabang di berbagai wilayah. Hingga saat ini setelah hampir 20 tahun beroperasi, aset Bank Mandiri mencapai 1000 Triliun. Bank Mandiri telah menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank Mandiri juga menjadi tolak ukur dan panutan bagi bank-bank lainnya.

Kembali membahas mengenai Aset Mandiri 1000 T, capaian ini merupakan salah satu target yang di tetapkan Bank Mandiri pada tahun 2015. Dimana pada akhir 2015, total aset konsolidasi Bank Mandiri baru mencapai Rp. 910 Triliun. Sontak target yang telah ditetapkan terlihat mustahil dicapai dalam waktu satu tahun, tak sedikit pihak yang mencemooh dan menertawakan ambisi Bank Mandiri tersebut. Namun berkat usaha dan kerja keras seluruh karyawan Bank Mandiri, mimpi mereka pun terwujud. kontribusi terbesar peningkatan aset konsolidasi tersebut adalah berasal dari bisnis bank sendiri, dimana pada 2016 pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai 19 % khususnya di sektor korporasi dan infrastruktur.

Sebagai informasi, Dari jumlah keseluruhan penyaluran kredit pada tahun 2016, porsi penyaluran kredit infrastuktur mencapai Rp 70,2 triliun. Penyaluran kredit untuk proyek jalan tol tumbuh 57,6 persen menjadi Rp 8,6 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit untuk proyek migas tumbuh 36 persen menjadi Rp 12,2 triliun. Adapun pertumbuhan kredit untuk proyek listrik mengalami peningkatan 105 persen menjadi Rp 22,6 triliun. Penyaluran kredit untuk proyek transportasi mengalami pertumbuhan 13,2 persen menjadi Rp 18,7 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit untuk proyek telekomunikasi tumbuh 12,2 persen menjadi Rp 7,5 triliun.


Meskipun posisi kinerja aset Bank Mandiri di depan perbankan lain di Tanah Air, namun masih kalah dari total aset perbankan di ASEAN. Dibandingkan dengan bank-bank di ASEAN Bank Mandiri masih tertinggal cukup jauh karena posisinya masih di peringkat 10 atau 11. Dimana yang menduduki peringkat pertama adalah Bank DBS. Maka dari itu pencapaian ini tak lantas membuat Bank Mandiri berhenti, perusahaan berharap nilai aset ini semakin membumbung di 2017. Targetnya mengalami pertumbuhan 15 % untuk tahun depan. Namun tetap saja Rp. 1000 Triliun ini juga sudah merupakan prestasi membanggakan.

Comments

Popular posts from this blog

The Day After Tomorrow dan Pemanasan Global

PGN Terus Sebarkan Energi Baik Gas Bumi ke Penjuru Tanah Air

Target 34.000 Pelanggan PGN Baru di Jatim