Tanah Tarakan Menerima Energi Baik Gas Bumi
Tarakan
dahulunya dikenal sebagai kota penghasil minyak dan gas bumi. Pada 1896 Belanda
menemukan ladang minyak di Tarakan, dan pada tanggal 11 Januari 1942 Jepang
menduduki Tarakan sebagai tujuan awal dalam perang pasifik karena ketersediaan
sumber minyaknya. Dan saat ini Tarakan yang merupakan kota terbesar di di
Provinsi Kalimantan Utara dengan populasi penduduk sekitar 293.787 jiwa
mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber daya gas.
Sebenarnya
di Kota Tarakan sudah terdistribusi LPG ukuran 3 Kg (subsidi) namun
ketersediaan isi ulang LPG 3 kg sulit di dapat. Adi Sudarmawan warga Jalan
Niaga 1, Kelurahan Balik, Kota Tarakan mengatakan bahwa ia sudah 4 tahun
tinggal di Tarakan, dansetiap hari memasak menggunakan LPG merek Petronas
(Malaysia). "LPG melon (3 kg) sulit dicari, dan itu pun dijatah
pembeliannya. Setiap warga hanya boleh membeli satu tabung LPG 3 kg dan
didaftar berdasarkan Kartu Keluarga dan KTP," tambahnya.
Menanggapi
hal tersebut pemerintah menugaskan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), untuk
membangun jaringan gas (Jargas) rumah tangga ke 21.000 sambungan rumah di
Tarakan, Kalimantan Utara.Direktur PGN, Dilo Seno Widadgo menyatakan bahwa
sambungan gas rumah tangga sebanyak 21.000 rumah di Tarakan tersebut, meliputi
7 sektor di 6 kelurahan, yakni Kelurahan Kampung 1 Skip, Kelurahan Gunung
Lingkas, Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Pamusian, dan Kelurahan Selumit.
"PGN
sangat siap menerima kepercayaan dari pemerintah untuk membangun jaringan gas
rumah tangga di Tarakan" ungkap Dilo Seno Widagdo, dihubungi, di Jakarta,
Rabu (4/5/2016). Dilo menambahkan, untuk memperlancar pembangunan jaringan gas
rumah tangga tersebut, PGN berharap dukungan dari masyarakat maupun pemerintah
daerah. "Kami mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak terutama
masyarakat dan pemerintah daerah sehingga makin banyak masyarakat di Tarakan
yang menikmati energi baik gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan,"
tegas Dilo.
Saat
ini, sudah terdapat sebanyak 3.366 rumah tangga di Tarakan yang memanfaatkan
energi baik gas bumi dari PGN. Rumah tersebut berada di Kelurahan Sebengkok dan
Kelurahan Karang Balik, Tarakan. Jaringan gas tersebut dibangun Kementerian
ESDM pada 2010 dan kemudian pengelolaannya dipercayakan kepada PGN.Dengan
tambahan 21.000 sambungan yang dibangun PGN tahun ini yang pendanaannya berasal
dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp 225 miliar, maka
total akan ada sekitar 24.336 rumah tangga di Tarakan menikmati gas bumi.
Selain
di Tarakan, Pemerintah juga menugaskan PGN untuk membangun jaringan gas bumi di
Surabaya sebanyak 24.000 sambungan gas rumah tangga dan di Batam sebanyak 4.000
sambungan.PGN sendiri mempunyai Program PGN Sayang Ibu untuk memperluas
pemanfaatan energi baik gas bumi bagi rumah tangga."Mulai 2016-2019 akan
menambah 110.000 sambungan gas bumi rumah tangga di berbagai daerah yang
bersumber dari dana PGN sendiri tanpa membebani APBN," kata Dilo.
Sampai
saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga.
Selain itu, 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah
makan, serta 1.576 industri berskala besar dan pembangkit listrik juga turut
menikmati energi baik gas bumi.Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai
dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, sampai
Papua. Dan tentu nya akan terus berkembang demi menyebarkan energi baik gas
bumi yang efisien dan ramah lingkungan.
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi.
Link Referensi:
Comments
Post a Comment