Perjuangan PGN Membuahkan Hasil
Hendi Prio Santoso bangga atas keberhasilan PT
Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dalam mendapatkan "2012 Vision Award LACP
Annual Report Competition", ajang tersebut bukanlah ajang sembarangan,
melainkan ajang berkelas dunia. Event tersebut merupakan event yang
diselenggarakan oleh League of American Communications Professionals (LACP)
pada tahun 2013. Laporan tahunan PGN tahun 2012 yang bertema "Energy for
Life" berhasil membawa PGN ke peringkat pertama dunia dalam top 100 Annual
Report Worldwide Winners.
Pada
tahun 2011, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjadi juara umum dalam Annual
Report Award 2011 (ARA). Pada ARA 2011 saat itu jumlah perusahaan yang bersaing
untuk menjadi juara umum sebanyak 200 perusahaan. Sebelumnya PGN juga tercatat
sebagai juara pertama (Overall Platinum Winner) untuk Sektor Utilities - Gas
Worldwide dan masuk ke dalam Top 100 Worldwide Winners dalam LACP's 2011 Vision
Award, kemudian meraih Bisnis Award untuk Kategori Sektor Infrastruktur,
Utilitas, dan Transportasi Terbaik tahun 2012.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, prestasi yang berhasil diraih PGN dalam ajang ARA 2012 sungguh membanggakan. Ini merupakan penghargaan kedua secara berturut-turut setelah selang beberapa tahun lalu perseroan juga menjadi yang terbaik di event serupa. Prestasi yang diraih PGN ini menunjukkan bahwa PGN selalu konsisten dan berkomitmen untuk memberikan informasi secara transparan kepada seluruh stakeholder dan menyebarkan energi baik ke seluruh daerah di nusantara. Penegakan Good Corporate Governance (GCG) bukan hanya sebuah kewajiban, namun telah menjadi kebutuhan bagi manajemen PGN dalam menjalankan perusahaan.
Prestasi di atas baru sebagian kecil dari
total penghargaan yang telah diraih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). PGN
yang dikenal sebagai perusahaan nasional besar dan berjaya dengan segudang
prestasi. Pencapaian dan penghargaan yang diraih PGN tak didapat begitu saja
dengan sekejap dengan waktu yang instan, tetapi melalui perjuangan yang besar,
waktu yang tidak singkat dan kerja keras maupun loyalitas dari para pemimpin
maupun para karyawan.
Bahkan pada tahun 1985 silam, PGN sampai harus
menjual sebidang tanah di Jalan Zainul Arifin, Jakarta Pusat, untuk membiayai
pengembangan pipa gas dan gaji pegawai. Sri Budi Mayaningsih, salah satu
pejabat senior di PGN, mengungkapkan, tak mudah bagi PGN untuk membangun pipa
gas bumi nasional, banyak rintangan yang harus dihadapi.
Apalagi pada tahun 1970-an di mana harga gas
terpaksa dijual dengan murah, karena pada periode itu harga BBM masih murah
karena disubsidi pemerintah bahkan sebagian dari impor. PGN saat itu hanya
menyalurkan gas buatan untuk kebutuhan energi di sektor rumah tangga dan
penerangan jalan raya yang merugi. Tapi PGN tidak pernah menyerah. PGN selalu
melakukan inovasi agar lebih baik di masa mendatang.
PGN tetap optimis bisnisnya dalam
mendistribusikan gas melalui pipa gas. Salah satu pertimbangannya, Indonesia
sudah banyak bergantung pada BBM impor yang dijual murah (subsidi) dan ini
terus membebani negara. Sedangkan Indonesia memiliki produksi gas bumi yang
cukup besar dan cadangan gas yang berlimpah, serta bisa menggantikan impor BBM
selama ini.
Dengan pemikiran yang kreatif, waktu yang
dikeluarkan dan kerja keras, PGN berhasil menyelesaikan pembangunan
infrastruktur gas bumi tersebut. Hasilnya, PGN mulai rutin mencetak laba dan
memberikan dividen kepada negara, hingga sampai saat ini PGN menjadi salah satu
BUMN terbesar di Indonesia yang memberikan sumbangsih kepada negara.
Link Referensi:
http://finance.detik.com/read/2016/07/27/101257/3262170/6/pgn-dulu-jual-tanah-buat-gaji-pegawai-sekarang-jadi-bumn-gas-terbesar-di-ri
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Comments
Post a Comment