Gedung Gas Bumi Peninggalan Belanda di Bandung jadi Tempat Kreativitas


Gas bumi telah lama digunakan di Indonesia, bahkan sejak jaman penjajahan Belanda. Salah satu buktinya adalah gedung tua bekas kantor pemasaran gas bumi di Kota Bandung. Jika kita menyusuri Jalan Braga, di bagian kanan Jalan, tepatnya sesudah melewati toko roti Sumber Hidangan, maka kita akan menemui sebuah Gedung tua bertuliskan Gas Negara di atasnya. Gedung ini merupakan salah satu gedung Cagar Budaya di Bandung. Gedung ini dibangun pada tahun 1930 karya R.L.A. Schoemaker.


Dulu gedung ini dahulunya berfungsi sebagai kantor perusahaan N.V Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij (NIGM). Saat itu gedung ini hanya berfungsisebagai kantor administrasi untuk pemasaran gas bumi. Sedangkan pabrik gas buminya sendiri berada di daerah Kiaracondong, Bandung dan mulai beroperasi sejak 17 Februari 1921. 


Saat itu penggunaan gas bumi di Bandung ditujukan bagi dapur-dapur hotel, pabrik roti, bahan bakar penghangat di penginapan, barak maupun rumah sakit. Gas bumi di Bandung dijual dengan cara disalurkan melalui pipa sambungan gas. Hingga tahun 1930 telah ada 3.750 sambungan gas di Bandung. 

Bangunan yang berada di Jalan Braga 33 tersebut dibeli oleh NIGM pada bulan September 1928. Sebelumnya bangunan ini digunakan sebagai sekretariat Bandoeng Vooruit dan kantor N.V.Becker & Co. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan gas NIGM berpindah tangan ke Perusahaan gas Negara hingga saat ini. Kini bangunan gedung Gas Negara ini dalam kondisi kosong dan talah dijadikan sebagai Cagar Budaya dengan perda Kota Bandung no.19/2009. 


Namun sebentar lagi gedung PGN ini akan kembali ramai dikunjungi.Karena gedung antik berarsitektur era penjajahan ini akan segera dijadikan tempat pameran kreativitas. Walikota Bandung Ridwan Kamil (Emil) sediri yang menuturkan hal tersebut. Hal ini termasuk dari bagian kerjasama Pemkot Bandung dengan PT. PGN mengenai peminjaman dua gedung untuk kepentingan pusat inovasi warga Bandung. Salah satunya gedung yang terdapat di jalan Braga.

Pemkot Bandung dalam hal ini Dinas UKM Industri dan Perdagangan nantinya mempersiapkan bangunan tersebut agar bisa segera dipergunakan. Emil yakin jika tempat itu nantinya bakal jadi produktif."Isinya nanti ada tempat pameran, tempat nongkrong, co-working. Jadi orang yang tidak punya tempat untuk kantor bisa di situ," katanya.Pemkot Bandung menyiapkan anggaran lebih dari Rp 7,5 miliar untuk pengadaan berbagai peralatan canggih di pusat inovasi tersebut."Akan ada peralatan Hi-tech dan canggih seperti 3D printer, laser cutting, wood working machine, instrumen robot dan lainnya," sebut Emil.


Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi


Link Referensi:



Comments

Popular posts from this blog

The Day After Tomorrow dan Pemanasan Global

Target 34.000 Pelanggan PGN Baru di Jatim

Amankah Pakai Gas bumi PGN ??