Mengapresiasi Polri yang Transparan dan Independen

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengapresiasi kinerja Polri yang menindaklanjuti kasus dengan dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering dikenal dengan Ahok. Kompolnas berpendapat apa yang dilakukan Polri dalam proses penanganan kasus Ahok telah berjalan optimal. Komisioner Kompolnas, Bekto Suprapto mengatakan Polri telah bekerja secara maksimal, profesional, dan transparan dalam menerima laporan, penyelidikan hingga gelar perkara.


Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghimbau masyarakat waspada terhadap pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan kasus Ahok untuk kepentingan lain. Tito meminta agar masyarakat mengawal kasus Ahok tanpa terprovokasi pihak tertentu. Diharapkan demo lanjutan 4 November yang akan berlangsung 25 November nanti tidak terjadi.

Pihak Polri berharap agar masyarakat tidak terpancing oleh isu yang belum jelas. Informasi yang resmi akan dikeluarkan oleh pihak kepolisian. Masyarakat juga diharapkan sabar akan proses hukum sedang berlangsung. Masyarakat dihimbau tetap bersatu serta menjaga perdamaian dan persatuan antar warga Indonesia.

Bareskrim menyimpulkan proses hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok naik dari penyelidikan ke penyidikan setelah gelar perkara terbuka terbatas di Mabes Polri, Selasa 15 November. Ahok disangkakan Pasal 156a KUHP juncto Pasal 28 ayat 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sejak 6 Oktober 2016 sampai saat ini, Polri telah menerima 14 laporan dan 1 pengaduan dari masyarakat terkait kasus penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok dan telah memeriksa 29 saksi dan 39 saksi ahli.

Saya sebagai warga negara Indonesia sangat bangga atas kinerja kepolisian yang cepat dan independen. Saya sangat menghargai kerja keras kepolisian yang sangat baik. Selain itu, hasil penyelidikan juga diberitakan secara transparan sehingga saya sebagai masyarakat yang ingin tahu mengenai kasus tersebut merasa bahwa hasil penyelidikan tersebut terbuka, jelas dan terpercaya.

Saya juga berharap masyarakat Indonesia tetap bersatu, tidak terpecah belah oleh isu yang tidak jelas, yang mencoba mengkambing dombakan beberapa pihak dan memanfaatkan perpecahan tersebut untuk kepentingan pribadi. Kiranya kita sebagai masyarakat Indonesia dapat menghidupi semboyan negara kita, yakni: Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun kita berbeda suku / agama / lainnya, kita tetap bersatu. Tidak ada diskriminasi karena kita satu bangsa, yaitu Bangsa Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

The Day After Tomorrow dan Pemanasan Global

Target 34.000 Pelanggan PGN Baru di Jatim

Amankah Pakai Gas bumi PGN ??